@article{Surjadi_Dasuki_Mustofa_2019, title={Perbandingan kadar magnesium serum setelah terapi magnesium sulfat rute berbeda pada preeklampsia}, volume={2}, url={https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/87}, DOI={10.18051/JBiomedKes.2019.v2.92-98}, abstractNote={<p><strong>LATAR BELAKANG</strong><br>Preeklampsia merupakan penyakit hipertensi dalam kehamilan yang menjadi masalah terburuk dalam bidang obstetrik. Sepuluh persen dari seluruh kehamilan mengalami preeklampsia, dan menjadi salah satu penyebab utama kesakitan/kematian. Diperkirakan setiap tahun terjadi 50-60 ribu kematian akibat preeklampsia di seluruh dunia. Magnesium sulfat dipakai sebagai obat terpilih untuk preeklampsia, dan diberikan dengan mengikuti protokol Pritchard atau Zuspan. Efek magnesium berguna dalam mencegah komplikasi lebih lanjut dari preeklampsia, namun intoksikasi magnesium dapat menyebabkan depresi pernafasan sampai kematian. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar magnesium serum pada rute pemberian yang berbeda dan membandingkannya dengan kadar terapeutiknya.</p> <p><strong>METODE</strong><br>Penelitian ini merupakan uji klinik secara acak pada 70 penderita preeklampsia yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama mendapat protokol Zuspan (intra vena=IV) dan kelompok kedua dengan protokol Pritchard (intra muskuler=IM). Kriteria inklusinya adalah semua penderita dengan preeklampsia/eklampsia, semua usia dan paritas, kehamilan tunggal dan hidup, bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusinya adalah komplikasi perdarahan antepartum atau penyakit kronis, misalnya diabetes mellitus (DM) dan atau gangguan fungsi ginjal, dan memiliki kontraindikasi untuk terapi magnesium. Uji independent sample t test digunakan untuk analisis data dengan tingkat kemaknaan p<0.05.</p> <p><strong>HASIL</strong><br>Rerata kadar magnesium kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan (p>0.05) kecuali pada menit ke 10 (p=0.005). Kelompok IM menunjukkam rerata lebih tinggi daripada kelompok IV, tetapi masih berada dalam kadar terapeutik.</p> <p><strong>KESIMPULAN</strong><br>Dosis magnesium yang lebih tinggi pada protokol Pritchard (IM) menyebabkan kadar dalam serum yang lebih tinggi dibanding kelompok IV, namun aman karena masih berada dalam kadar terapeutik.</p>}, number={3}, journal={Jurnal Biomedika dan Kesehatan}, author={Surjadi, Lily Marliany and Dasuki, Djaswadi and Mustofa, Mustofa}, year={2019}, month={Sep.}, pages={92–98} }