Gambaran gangguan mental emosional pada penduduk Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Gambaran gangguan mental emosional pada penduduk Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Eduardo Renaldo Puskesmas Noemuti / RSUD Kefamenanu, NTT, Indonesia
  • Eva Suryani Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIKA Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.49-57

Keywords:

gangguan mental emosional, SRQ-20, mental emosional

Abstract

LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas, gangguan mental emosional pada populasi Indonesia tahun 2013 adalah 6%, kemudian pada tahun 2018 meningkat menjadi 9.8%. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ketiga tertinggi dengan prevalensi 15.7%. Di NTT, penelitian mengenai gangguan mental emosional belum banyak dilakukan, serta belum terfokus pada daerah terpencil atau tertinggal yang ada di dalamnya. Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti tertarik untuk menggambarkan pola gangguan mental emosional pada penduduk di Desa Banfanu, NTT melalui berbagai faktor sosiodemografik yang menyertai.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang melibatkan 80 responden di Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Teknik pengambilan data secara accidental sampling menggunakan instrumen Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Data yang sudah diklasifikasikan, disajikan dalam bentuk tabel.

HASIL
Responden yang mengalami gangguan mental emosional 8.8% dari 80 responden. Karakteristik penduduk yang paling banyak mengalami gangguan mental emosional adalah perempuan (6.3%), usia muda (15-34 tahun) sebesar 5%, pendidikan rendah (5%), dan tidak bekerja (6.3%). Gejala somatik (fisik) mendominasi kelompok penduduk umum dan yang mengalami gangguan mental emosional. Beberapa gejala antara lain sakit kepala, sulit tidur, mudah lelah, merasa cemas, tegang atau khawatir, tidak nafsu makan, dan rasa tidak enak di perut.

KESIMPULAN
Gangguan mental emosional penduduk di Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 8.8%, dan terbanyak mengalami gejala somatik.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-06-30

How to Cite

1.
Renaldo E, Suryani E. Gambaran gangguan mental emosional pada penduduk Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. J Biomedika dan Kesehat [Internet]. 2020 Jun. 30 [cited 2024 Apr. 26];3(2):49-57. Available from: https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/111

Issue

Section

Original Article
Loading...