Protein pengikat hormon seks: sex hormone binding globulin (SHBG) dan aksi steroid seks

Protein pengikat hormon seks: sex hormone binding globulin (SHBG) dan aksi steroid seks

Authors

  • Assangga Guyansyah Universitas Trisakti
  • ML Edy Parwanto Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2019.v2.45-50

Keywords:

sex hormone binding globulin (SHBG), androgen binding globulin (ABP), steroid seks, reseptor SHBG (R-SHBG), reseptor intraseluler

Abstract

Jumlah gen pada manusia sekitar 30 000 gen, salah satunya yaitu gen SHBG (sex hormone binding globulin). Telah terbukti bahwa protein merupakan produk gen. Gen yang diekspresikan berarti mengkode sintesis protein. Pada studi ini mempelajari tentang protein sex hormone binding globulin (SHBG) yang merupakan produk gen SHBG. Gen SHBG terletak pada kromosom  17 p 3.1 di setiap sel tubuh kita. Gen SHBG pada hepatosit mengkode protein SHBG, protein tersebut selanjutnya disekresikan ke sistem sirkulasi. Gen SHBG di dalam hepatosit memiliki kesamaan dengan gen androgen binding protein (ABP) di sel Sertoli dalam testis.  Jumlah gen pada manusia sekitar 30 000 gen, salah satunya yaitu gen SHBG (sex hormone binding globulin). Telah terbukti bahwa protein merupakan produk gen. Gen yang diekspresikan berarti mengkode sintesis protein. Pada studi ini mempelajari tentang protein sex hormone binding globulin (SHBG) yang merupakan produk gen SHBG. Gen SHBG terletak pada kromosom  17 p 3.1 di setiap sel tubuh kita. Gen SHBG pada hepatosit mengkode protein SHBG, protein tersebut selanjutnya disekresikan ke sistem sirkulasi. Gen SHBG di dalam hepatosit memiliki kesamaan dengan gen androgen binding protein (ABP) di sel Sertoli dalam testis.  Dalam sisntesis protein SHBG maupun ABP ada 2 tahap yaitu tahap sintesis prekursor protein dan tahap selanjutnya pematangan prekursor protein di badan Golgi dengan proses glikosilasi. Protein SHBG maupun ABP memiliki funsgi sama yaitu memperantarai aksi hormon steroid seks ke sel sasaran. Ikatan antara SHBG dengan steroid tersebut bersifat reversibel dan berafinitas tinggi untuk mengikat androgen (dehidrotestosteron/DHT, testosteron, 3α-androstenediol), sedangkan ikatan terhadap estrogen aktif maupun estradiol dengan afinitas yang lebih rendah. Aksi steroid seks ke sel sasaran telah terbukti dengan 2 cara yaitu cara pertama dengan berdifusi melewati membran sel sasaran dan cara kedua dengan sistem transduksi sinyal yang diperantarai oleh reseptor SHBG (R-SHBG) pada permukaan sel sasaran. Protein SHBG di dalam sistem sirkulasi memiliki fungsi untuk mengikat hormon steroid seks dan memperantarai aksi hormon tersebut ke sel sasaran di luar testis, sedangkan ABP berfungsi memperantarai aksi hormon steroid seks di dalam testis.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-03-31

How to Cite

1.
Guyansyah A, Parwanto ME. Protein pengikat hormon seks: sex hormone binding globulin (SHBG) dan aksi steroid seks. J Biomedika dan Kesehat [Internet]. 2019 Mar. 31 [cited 2024 Apr. 26];2(1):45-50. Available from: https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/75

Issue

Section

Review Article
Loading...