Penghentian obat anti tuberkulosis pada meningitis tuberkulosis

Penghentian obat anti tuberkulosis pada meningitis tuberkulosis

Authors

  • Sujie Pratiwi Universitas Syiah Kuala
  • Mochamad Iskandarsyah Agung Ramadhan Universitas Indonesia
  • Merry Kartika RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
  • Yudhisman Imran RS Hermina Daan Mogot; Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.28-32

Keywords:

obat anti tuberkulosis, CT scan, kontras, meningitis tuberkulosis

Abstract

LATAR BELAKANG
Penghentian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada dugaan Meningitis Tuberkulosa (METB) dapat dilakukan dengan penilaian gejala klinis, dan Computerized Tomography (CT) Scan kepala dengan kontras.

DESKRIPSI KASUS
Pasien laki-laki, usia 36 tahun, dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Hermina Daan Mogot dengan keluhan penurunan kesadaran bertahap sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh nyeri kepala yang memberat dalam 3 bulan, demam naik turun sejak 1 bulan. Pasien memiliki riwayat kontak serumah dengan penderita Tuberkulosis (TB). Pada pemeriksaan neurologi didapatkan, Glasgow Coma Scale (GCS) E3M5V2, tanda rangsangan meningeal (+) dan test HIV (-). CT Scan kepala dengan kontras didapatkan penyengatan kontras minimal di daerah sisterna silvii bilateral dan sisterna basalis dan kronik iskemik serebral infark pada frontoparietal kanan. Pasien mendapatkan tata laksana antiedema dan OAT kategori I. Setelah terdapat perbaikan klinis berupa perbaikan kesadaran menjadi compos mentis dan derajat nyeri kepala berkurang, pasien pulang dengan tata laksana antiedema, OAT dan antiplatelet. Saat rawat jalan pasien masih mengeluhkan nyeri kepala, dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala, masih terdapat penyengatan kontras hingga bulan ke-12 dan ke-15. Pada bulan ke-18 pasien sudah tidak mengeluhkan nyeri kepala dan tidak terdapat penyengatan kontras pada CT scan kepala sehingga OAT dapat dihentikan.

KESIMPULAN
Pemberian OAT bervariasi pada setiap individu. Perpanjangan dan penghentian terapi dipertimbangan berdasarkan kondisi pasien dan dapat didukung dengan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan kepala.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sujie Pratiwi, Universitas Syiah Kuala

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

Mochamad Iskandarsyah Agung Ramadhan, Universitas Indonesia

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Merry Kartika, RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie

Dokter Umum, RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie, Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Yudhisman Imran, RS Hermina Daan Mogot; Universitas Trisakti

Dokter Spesialis Saraf, Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Jakarta, Indonesia;

Departemen Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Published

2020-03-31

How to Cite

1.
Pratiwi S, Ramadhan MIA, Kartika M, Imran Y. Penghentian obat anti tuberkulosis pada meningitis tuberkulosis. J Biomedika dan Kesehat [Internet]. 2020 Mar. 31 [cited 2024 Apr. 30];3(1):28-32. Available from: https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/113

Issue

Section

Case Report
Loading...