Berat badan lahir dan kejadian hipoglikemia pada neonatus
DOI:
https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.164-169Keywords:
birth weight, hypoglycemia, newbornsAbstract
LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab kematian bayi baru lahir adalah kadar gula darah rendah (hipoglikemia) karena dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ seperti otak. Neonatus dengan berat badan lahir (BBL) ≥3800g atau <2500 g sering mengalami hipoglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara berat badan lahir dengan hipoglikemia pada bayi baru lahir.
METODE
Penelitian menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kelahiran di RSAL dr. Mintohardjo periode Januari-Juli 2019 sebanyak 71 bayi. Sampel dipilih secara consecutive non-random sampling. Data kadar gula darah dan berat badan lahir bayi diambil dari rekam medis. Hubungan kedua variabel diuji dengan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0.005.
HASIL
Penelitian menunjukkan sebanyak 16 bayi (22.5%) memiliki BBL rendah, 41 bayi (57.7%) memiliki BBL normal dan 14 bayi (19.7%) memiliki BBL lebih. Pada penelitian ini bayi yang mengalami hipoglikemia sebanyak 32 bayi (45.1%). Responden dengan berat badan lahir rendah dan mengalami hipoglikemia sebanyak 14 bayi (87.5%). Sedangkan responden dengan berat badan lahir normal dan mengalami hipoglikemia sebanyak 8 bayi (19.5%). Responden dengan berat badan lahir lebih dan mengalami hipoglikemia sebanyak 10 bayi (71.4). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0.000.
KESIMPULAN
Terdapat hubungan antara berat badan lahir bayi dan kejadian hipoglikemia pada bayi baru lahir.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Raisha Ochi Melinda, Magdalena Wartono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.