Hubungan kebiasaan berolahraga dan merokok dengan obesitas abdominal pada karyawan usia produktif
DOI:
https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.21-27Keywords:
olahraga, merokok, obesitas abdominalAbstract
LATAR BELAKANG
Obesitas abdominal adalah keadaan kelebihan lemak yang terpusat pada perut (intra-abdominal fat). Secara nasional, prevalensi obesitas abdominal tahun 2013 adalah 26.6%. Adanya perubahan gaya hidup seperti kurangnya olahraga dan merokok dinilai menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya obesitas abdominal. Namun demikian, masih terdapat kontradiksi pengaruh kedua faktor tersebut dan hal ini membuat peneliti ingin menilai kembali hubungan keduanya dengan munculnya obesitas abdominal. Tujuan penelitian mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dan merokok dengan obesitas abdominal pada karyawan usia produktif.
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan potong silang pada 103 karyawan. Pengukuran kebiasaan berolahraga menggunakan kuesioner Beacke. Pengukuran kebiasaan merokok menggunakan kuesioner Global Adult Tobacco Survey (GATS). Pengukuran lingkar perut sesuai dengan standard pengukuran
HASIL
Dari 103 orang karyawan didapatkan mayoritas responden adalah laki-laki dengan kelompok usia terbanyak adalah >35 tahun. Responden yang memiliki kebiasaan berolahraga aktif sebanyak 50.5%. Responden yang merokok sebanyak 46.6%. Responden yang mengalami obesitas abdominal sebanyak 54.4%. Uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan obesitas abdominal (p=0.037) dan tidak ada hubungan bermakna antara merokok dengan obesitas abdominal (p=0.720).
KESIMPULAN
Didapatkan hubungan antara kebiasaan olahraga dengan munculnya obesitas abdominal namun sebaliknya tidak terdapat hubungan antara merokok dengan obesitas abdominal.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.