Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung

Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung

Authors

  • Tiara Permatasari Universitas Trisakti
  • Nuryani Sidarta Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.106-112

Keywords:

physical activity, acute mountain sickness, mountain climbers

Abstract

LATAR BELAKANG
Acute mountain sickness (AMS) merupakan kelainan yang sering dialami oleh pendaki pemula di ketinggian lebih dari 2.500m. Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Military Medical Research pada tahun 2019, Murdoch mengemukakan bahwa prevalensi AMS sebesar 88.6%. Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Pada pendaki memiliki tingkat aktivitas fisik yang baik dapat mempermudah mereka dalam melakukan suatu perjalanan pendakian gunung. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung.

METODE
Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2021 di komunitas Mapala (mahasiswa pencinta alam), dan responden yang pernah mendaki gunung dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) dan derajat kejadian acute mountain sickness diukur menggunakan kuesioner LLS (Lake Louise Acute Mountain Sickness Score). Analisis menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0.05.

HASIL
Responden pada penelitian ini didominasi oleh kelompok usia dari 19 sampai 39 tahun dengan variasi tingkat aktivitas fisik dari kategori sedang (50%) ke berat (40.7%). Seluruh responden mengalami kejadian AMS dari kategori ringan (73.7%) ke sedang (23.7%). Pada kelompok responden yang memiliki tingkat aktivitas fisik kategori tinggi maka sebagian besar (73.3%) diantaranya hanya mengalami AMS ringan. Sebaliknya, pada kelompok responden yang memiliki tingkat aktivitas fisik rendah maka mayoritas (62.5%) dari mereka mengalami AMS sedang. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan AMS pada pendaki gunung (p=0.034).

KESIMPULAN
Terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-09-30

How to Cite

1.
Permatasari T, Sidarta N. Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung. J Biomedika dan Kesehat [Internet]. 2021 Sep. 30 [cited 2024 Apr. 26];4(3):106-12. Available from: https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/177

Issue

Section

Original Article
Loading...