Hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja di Jakarta Barat
DOI:
https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2018.v1.10-17Keywords:
akomodasi insufisiensi, astenopia, remaja pertengahanAbstract
LATAR BELAKANG
Astenopia adalah gangguan pada indera penglihatan berupa ketidaknyamanan seperti gangguan membaca, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, diplopia dan distorsi persepsi. Salah satu etiologi astenopia adalah akomodasi insufisiensi. Penderita akomodasi insufisiensi tidak dapat mempertahankan akomodasi saat melihat dekat seperti membaca dan menulis. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan akademisnya. Sehingga pada penelitian ini ingin diketahui hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia.
METODE
Penelitian merupakan studi cross sectional dengan desain analitik observasional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan pada 141 sampel yang didapatkan menggunakan consecutive sampling di sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta Barat pada bulan Mei-Juni 2017. Pengukuran amplitudo akomodasi menggunakan Royal Air Force accommodation vergence measurement binocular Gauge. Analisis data menggunakan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
HASIL
Prevalensi astenopia pada usia 15-17 tahun sebesar 83,7% dengan sebagian besar etiologi yang belum diketahui. Prevalensi akomodasi insufisiensi sebesar 14,2%. Pada usia tersebut ditemukan 54,2% dengan amplitudo akomodasi 20D. Pada analisis dengan menggunakan uji Fisher menunjukkan tidak terdapat hubungan antara akomodasi insufisiensi dan astenopia (p=0,197).
KESIMPULAN
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja pertengahan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.